Ged a Widget

Kamis, 29 Mei 2014

way to the airport

jawab ricky "cuma nanya doang mah gue sih" tanya dio "brani ?" jawab ricky "ngga hehehe" lalu ricky tertawa dio hanya menggeleng-gelengkan kepala nya saja.gumam vanya dalam hati "ya tuhan mengapa dio sangat tampan ? entah mengapa aku menyukai nya." vanya memang menyukai dio sejak lama. tapi ia tidak berani mengungkap kan isi hatinya. "sudahlah lebih baik aku melupakan nya saja. cowo se tampan dia mana mungkin mau menerima aku ini"lanjut vanya dalam hati. gumam ricky "mengapa vanya itu cantik sekali ? gue rasa gue suka sama dia." dio yang mendengar ricky bergumam langsung menjawab "hahahaha ricky ricky biasa nya kan kalo lo suka sama seseorang kan langsung lo tembak kenapa sekarang lo jadi gini ?" kata ricky  "lo tuh yah denger aja kalo gue lagi ngedumel begitu." lalu dio menjawab dengan sedikit meledek "hahaha ricky ricky lo tuh kalo nge dumel atau lagi ngomong tuh sama aja ga bisa di bedain." jawab ricky sedikit memaksa "harus bisa bedain lah ngedumel sama ngomong -_-" jawab dio sambil tertawa terbahak-bahak "hahaha soalnya kalo lo ngedumel itu nada bicara lu ga bisa pelan tetep aja kedengaran sama kuping gue hahaha" ricky hanya diam. mamah dio menepuk pundak dio dan ricky "dio ricky ayo ini sudah jam keberangkatan kita." dio dan ricky berdiri dan berjalan mengikuti mamah dio 
*skip: dalam pesawat 
gumam dio dalam hati sambil berjalan "semoga aja gue ga satu bangku sama ricky. kalo satu bangku siap-siap kuping gue panas -_-"  dan tidak lama dia menemukan tempat duduk nya, dio langsung memasangkan earphone pada ipod nya. dan memutar lagu favorit nya, vanya yang melihat dio hanya tersenyum sendiri. tak lama vanya lewat ricky pun lewat dan melihat si dio sedang mendengarkan musik lalu ricky berkata "dio dio -_- bisa mati kali tuh anak kalo ipod sama earphone nya hilang -_-"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar